Countdown To Hana & Adji's Wedding Day | A day to Remember Forever
Search This Blog
Maafkan Aku - Blogger
Dear Para Blogger,
Maafkan ketidak aktifan ku di blog ya dalam beberapa bulan lalu.
Kesibukan yang membuat ku jarang menulis blog.
Maafkan komentar-komentar yang jarang terbalaskan, karena blog ini sering tidak aktif.
Kini,
Aku kembali...
Untuk menata blog web ku yang sudah lama tidak beroperasi.
Dukung aku di content-content berikutnya
Saran dan kritik dari teman-teman, akan memudahkan ku untuk memberikan content-content yang menarik..
Love you all..... :-)
Budget Pernikahan
Tentang Budget
untuk Acara
Pernikahan
Hampir sebagian besar dari kita yang ingin menikah, selalu
memikirkan butuh budget besar untuk melangsungkan pernikahan yang diimpikan,
sehingga menjadi momok yang sangat menakutkan karena hal ini pulalah yang
menghambat sebagian orang untuk menikah dalam usia muda.
Disamping dari kesiapan dari pribadi masing-masing orang,
kesiapan dalam menyiapkan dana juga merupakan bagian sangat penting. Biasanya
hal ini menjadi sangat banyak mengeluarkan dana, karena adanya keinginan dari
Pihak Calon Pengantin sampai dengan keinginan Orang Tua si Calon Pengantin.
Pada dasarnya tentu orang tua ingin merayakannya sebagai bentuk suka citanya
dalam menyambut kebahagiaan baru untuk anak-anaknya.
Sudah hal yang umum pula di Indonesia bahwa nikahan itu
menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Saya sadar diri bahwa keluarga saya
tidak kaya raya bergelimang harta, karena itu budget selalu jadi
batasan dalam berbagai hal. Kalau dana yang dipunya terbatas, biasanya gimana?
·
Pakai
Tabungan. Buat yang punya tabungan, bisa dibilang uangnya ada. Tapi buat saya,
menghabiskan semua tabungan saya demi acara pernikahan yang wah bukanlah
pilihan. Buat saya kehidupan setelah acara pernikahan jauh lebih penting, untuk
jangka panjang pula. Saya memilih menyisakan tabungan saya, untuk
nambah-nambahin DP rumah atau tabungan haji atau biaya sekolah anak nantinya.
·
Pinjam
Uang. Bukan hal yang baru memang, banyak banget yang ternyata minjam uang untuk
mengadakan resepsi pernikahan, entah itu buat pernikahan yang sederhana
sekalipun ataupun mau yang lebih mewah dibanding kemampuan ekonominya.
·
Tekan Budget.
Biaya pernikahan itu sebenarnya bisa banget ditekan di sana-sini. Kudu
pandai-pandai ngatur dan memilih aja, agar walau biayanya ditekan tapi hasilnya
masih sesuai dengan harapan.
Prioritas tiap orang beda-beda. Kalo saya dan pasangan lebih
memilih untuk menekan budget di sesi photo pre-wedding, karena hal ini masih
bisa handle sendiri, untuk gedung tempat acara kebetulan dipermudah karena
Orang Tua saya ada bisnis di lingkup area Sekolah nya. Sangat bersyukur dan
pastinya dipermudah sama Allah, itu yang perlu diingat guys. Karena sesuatu
yang kita ingin lakukan sangat di ridhoi Allah, yang Insya Allah juga akan
dipermudah jalannya.
Bingung apa aja biaya yang bisa ditekan? Yuk mari lanjut baca,
hehehe…
1.
Wedding
Organizer (WO). Hire WO butuh biaya. Kalau mau hemat, bisa skip WO,
jadi persiapan pernikahan semuanya diatur sendiri bersama pasangan dan
keluarga. Biasanya Wedding Planner akan membantu si Calon Pengantin mulai dari
Pendaftaran KUA, desain undangan, penawaran souvenir sampai dengan lokasi
acara. Untuk saya sendiri tidak menggunakan jasa Wedding Planner, karena ini
butuh dana yang cukup besar diluar dari dana-dana yang harus kita keluarkan.
2.
Administrasi
KUA. Ini biasanya sudah ada aturannya biayanya berapa, jadi ga bisa dipangkas
ya biaya wajibnya. Sebelum ke KUA, kalian harus surat izin menikah dengan TTD
kalian dan Orang Tua ke RT, RW, Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan barulah
terakhir ke KUA. Kenapa ke Puskesmas?? Karena saat ini sebelum diadakannya
pendaftaran, calon pengantin harus mengikuti proses test kesehatan, dari cek
darah sampai dengan imunisasi TT (tambahan untuk perempuan – si calon Ibu, ada
test psikotes kejiwaan kondisi kita di 3bulan terakhir). Untuk proses di
Puskesmas, tidak perlu khawatir, karena kita hanya dikenakan biaya pendaftaran
Rp. 2.000 saja, segala bentuk test yang dijalani tidak dibebankan biaya.
(kecuali hasil dari test medical checkup nya dinyatakan butuh tindakan urgency,
biasanya ada pengobatan dulu untuk dijalankan) barulah nanti akan dapatkan
Sertifikat siap menikah. Saran saya, lakukan proses ini min. 6 bulan sebelum
menikah, untuk menjaga-jaga jika dibutuhkannya proses pengobatan dahulu, masih
ada waktu yang cukup.
3.
Venue Akad
Nikah. Kebanyakan orang ngadain akad nikah di masjid. Buat pake masjid ini bisa
jadi ada biayanya, entah memang ada aturannya sekian atau berupa infaq
seikhlasnya aja. Lalu mendatangkan penghulu ke masjid juga ada biayanya. Mau
pangkas biaya ini? Akad nikahnya di KUA aja, gratis. Saya pribadi mengambil
proses dilangsungkannya Akad Nikah di Masjid, agar terlihat lebih sacral dan
syahdu.
4.
Rangkaian
Acara. Kadang acara nikahan itu ga cuma akad nikah dan resepsi. Apalagi yang
melibatkan prosesi adat. Makin banyak acaranya, ya makin gede biayanya, hehe.
Jadi kalau dana terbatas ga usah dibikin ribet, akad dan resepsi 1x aja juga
udah cukup. Saya pun juga menentukan proses Akad, Adat, dan Resepsi Pernikahan
dilakukan di hari yang sama.
5.
Jumlah
Tamu. Ini menentukan banget dan sangat mempengaruhi budgeting pernikahan.
Makin banyak tamu yang mau diundang, makin gede juga biayanya, karena erat
banget kaitannya sama konsumsi dan venue acara.
6.
Konsumsi.
Bagian ini biasanya yang menghabiskan biaya paling banyak. Sekian undangan,
artinya sekian tamu dan sekian pack konsumsi. Untuk menekan biaya
konsumsi, opsinya kurangi jumlah tamu atau pilih katering yang harganya
terjangkau. Mau masak rame-rame di rumah juga OK jika memang sumber daya
memungkinkan.
7.
Venue Resepsi.
Kalau sewa gedung yang memang sering dipakai untuk acara pernikahan, biasanya
biayanya juta-juta. Kalau mau gratis, bisa di rumah sendiri, tapi kendalanya
biasanya tempatnya sempit dan repot banget. Opsi lain bisa cari gedung yang
lebih murah. Oia makin banyak tamu, artinya butuh tempat yang lebih luas. Tapi
luas tempat tidak selalu berbanding lurus dengan biayanya. Kebetulan seperti
cerita saya diatas, Saya sendiri menentukan acaranya di tempat yang sama Masjid
dan Aula nya kami fungsikan.
8.
Dekorasi.
Dekorasi juga biayanya besar. Kalau mau dekorasi seperti yang sering dilihat di
Instagram ya biayanya pasti mahal. Budget ga sampai, ya pilih
dekorasi yang penting-penting aja. Jika dana terbatas, bisa cari bunga-bunga
imitasi, karena jika dengan bunga asli, biayanya cukup besar.
9.
Pakaian
Pengantin. Beragam banget ya pilihan dan biayanya. Mau bikin, mau sewa, atau
mau bikin baru tapi selanjutnya disewakan; bebas. Tinggal sesuaikan mana yang
lebih masuk ke budget. Mau bikin pakaian nikahan dijahit sendiri juga bisa.
Kalau saya kebetulan untuk baju pernikahan, dihadiahkan oleh orang tua saya
sebagai bentuk kenangannya dari mereka berdua.
10.
Pakaian
Seragam. Nikahan itu kayaknya momen penting banget untuk bikin pakaian seragam.
Yang diseragamin juga ga cuma keluarga inti, tapi juga keluarga besar, hingga
teman-teman mempelai yang dijadiin bridesmaids dan groomsmen.
Kalau saya dulu sih ga ada bridesmaids dan groomsmen. Pakaian
seragam keluarga pun beli bahan yang masih terjangkau. Untuk beberapa teman
dekat saya dari perkuliahan hingga kerja saja yang saya belikan berbentuk outer
kebaya, sehingga mereka pun bebas memilih pakaian apa yang akan dikenakannya
nanti.
11.
Cincin
Kawin. Ini wajib ga ya? Hehe. Kalau mau murah ya ga perlu maksa pake cincin
emas berlian, hihi.. tapi ini tanggung jawab utama si Pria ya.. J
12.
Make
Up Artist (MUA). MUA yang beken pastilah mahal. Kalau mau murah bisa cari MUA
yang ga gitu ngetop, pinter-pinter milih aja mana yang cocok. Bisa juga nekan
biaya dengan mengurangi jumlah orang yang didandani mungkin ya, misal cukup
dandanin pengantinnya aja, yang lain dandan sendiri aja.
13.
Fotografer
dan Videografer. Paket foto dan video nikahan ini beragam sekali harganya.
Video biasanya lebih mahal dari foto. Fotografer ini banyak banget sebenarnya,
yang profesional ada, yang freelance juga ada. Apalagi zaman sekarang
biasanya pada jadiin Instagram sebagai portfolionya, makin gampang nyari
fotografer bagus dengan biaya terjangkau.
14.
Foto Prewedding.
Masih soal foto, foto prewedding ini bisa banget dipangkas biayanya.
Ga foto prewedding pun tidak apa-apa. Foto sendiri dengan setup tripod
juga bisa dan saya gunakan metode ini untuk menekan budget.
15.
Undangan
Pernikahan. Ini juga bisa banget dihemat. Percayalah sebagian besar undangan
pernikahan yang dicetak itu berakhir di tempat sampah, hihi. Tambah lagi zaman
sekarang orang-orang sudah lebih familiar dengan undangan via dunia maya, bisa
dipertimbangkan juga untuk mengurangi biaya cetak undangan. Kalau saya dan
pasangan, memilih desain undangannya, mencari bahan mentahnya, proses cetak,
sampai tahan gunting-lipat-lem juga dikerjakan sendiri. Repot dan memakan waktu
1 bulan 2 minggu karena kami dua-duanya bekerja, dan setelah pulang kerja kami
sibuk dirumah masing-masing untuk lem-leman. Repot sih iya, tapi inilah yang
jadi kenangan buat kami berdua, kalau lagi berantem bisa ketawa-tawa sendiri
karena kita sibuknya melebihi tukang cetak undangan.
16.
Seserahan.
Untuk hal ini, harusnya bisa dicicil 1 tahun sebelum menikah jika terbentur
masalah dana. Saya juga melakukan hal ini, dan ikut membantu meringankan beban
si pria, karena budget untuk hal ini lumayan dan tidak bisa disepelekan juga. Yang
utama untuk mahar, tetap beban utama si Pria. Untuk hal-hal kecil, seperti
seperangkat make-up dan peralatan mandi.
17.
Kamar
Pengantin. Saya ga tahu seberapa penting, mengisi kamar pengantin dengan
perabotannya dan dihias-hias jadi hal yang harus disiapkan juga. Bisa habis
juta-juta juga kalau mau yang wow. Dan sebenarnya masih bisa dihemat dengan
beli perabotan yang terjangkau dan sewa dekorasinya aja ketimbang bikin.
18.
Souvenir
Pernikahan. Waktu saya kecil dulu kalau ada nikahan di kampung saya, ga ada lho
yang kasih souvenir. Zaman sekarang sih udah beda, haha. Kalau merasa ga enak banget
ga ngasih souvenir, bisa siapin souvenir yang murah meriah aja. Kalau di
Jakarta, kalian bisa kunjungi sampai puas di Jatinegara, Asemka, Tebet. Tapi
sebelum jam 4 sore ya, karena rata-rata kalau diatas jam 4 sore, toko-tokonya
sudah mulai sepi dan khawatir harganya berbeda (yaps.. ajimumpung).
19.
Buku
Tamu. Ini saya ga paham seberapa penting, tapi menurut saya ga penting-penting
amat, wkwk. Yang dijual dengan harga terjangkau juga banyak,
20.
Hiburan.
Kayaknya resepsi nikahan itu hampa ya kalau ga ada iringan musik. Tapi kalau
salah pilih, yang ada bikin sakit kuping dan bikin ga nyaman tamu sih, hihi.
Mau murah meriah? Bisa dengan MP3 dari laptop aja kok, jadi cuma nyewa sound
system.
21.
Premarital
Check Up. Ini balik lagi ke masing-masing, merasa butuh atau tidak. Kalau
memang ga ada biayanya, skip aja ga apa-apa kok. Paling bahas aja
sama calon pasangan kalau begini begitu nanti gimana.
22.
Perawatan
Pranikah. Ini ga wajib juga sebenarnya, bisa skip juga. Perawatan
sendiri di rumah juga bisa.
23.
Hotel/Penginapan
Keluarga. Ini biasanya mesti disiapkan juga untuk keluarga besar sendiri
ataupun keluarga besar pasangan jika daerah asalnya berjauhan.
24.
Wedding
Package. Untuk hal ini lebih praktis, fungsinya hamper mirip dengan Wedding
Organizer, hanya saja untuk persoalan undangan, souvenir sampai proses KUA
mereka tidak terlibat. Biasanya dengan wedding package kita sudah difasilitasi
dengan yang sudah bekerjasama dengan pihak mereka. Nah, saya dan pasangan
memilih wedding package sebagai bala bantuan. Karena ditempat tinggal saya,
sangat jauh dari yang namanya Sanggar, Photographer, Makeup-Salon Pengantin,
Sound System Rental, dll. Hanya bedanya dengan WO, kita sendiri yang temui satu
per satu dan diskusi secara langsung ke pihak-pihak tersebut. Untuk urusan sewa
kotak angpaw, beli buku tamu, dekorasi, sampai hias pelaminan sudah tersedia pula.
Kebetulan saya banyak mimpi dan ingin ini itu untuk proses pernikahan saya.
Apa lagi ya? Ada yang mau menambahkan?
Saya yakin tiap orang pasti punya impian acara nikahannya
seperti apa, tapi ada berbagai kendala yang membuat kita tidak bisa
merealisasikan semuanya. Budget hanya sebagian saja. Kadang ada yang
pengennya sederhana aja, tapi ditentang keluarga. Dan kendala-kendala lain yang
saya ga tahu apa.
Terlepas dari semua itu, seperti apapun acara nikahan orang, ga
sepantasnya kita jadikan bahan lawakan apalagi hinaan. Mending kita doakan saja
agar pernikahannya dilimpahi keberkahan. Doakan yang baik-baik biar kebaikan
yang sama juga balik ke kita nantinya.
Buat yang mau nikah tapi masih merasa terkendala budget,
bisa pertimbangkan untuk menekan biaya pernikahannya. Ga usah terlalu mikirin
kira-kira gimana kata tamunya nanti. Tapi kalau masih mau lanjut nyariin
dananya dulu juga silakan aja sih, hehe. Nanti ga usah pasang ekspektasi
terlalu tinggi sehingga kalau ada yang ga sesuai nantinya jadinya ga
kecewa-kecewa amat. A wedding is only the beginning. Perjalanan ke
depannya masih panjang.
Semangat ya buat yang mau nikah! Semoga dimudahkan dan
dilancarkan semuanya.
Bridal Shower with Love
Bridal Shower
with Love
Hi
Blogger,
Baru
bisa ketik ketikan lagi hari ini, dan sekalinya ngetik, obrolannya tentang
bridal shower...
Yaps,
ini foto-foto yang terdokumentasikan di Bridal Shower ku sebelum ke jenjang
selanjutnya.. eaa
Sebelumnya
makasih banyak buat teman-teman ku.. kinyis-kinyis.. sahabat lama ku. Yang
sudah meluangkan waktunya untuk buat acara ini, meskipun katanya sederhana tapi
ini sangat berkesan buat ku..
Makasih
banyak buat Bunda Annie, Kak Mala, Kak Dyka, dan Meno si pengantin baru sudah
meluangkan waktunya untuk buat acara ini. I love you all...
Buat
kenangan ini bisa lebih indah, untuk itulah di posting ke blog ku. . . YYY
I LOVE YOU
GENK KINYIS-KINYIS
THANK YOU YYY
Menampilkan atau Menyembunyikan Nilai Nol
Anda mungkin memiliki
preferensi pribadi untuk menampilkan nilai nol dalam sel, atau Anda mungkin
menggunakan lembar bentang yang mengikuti ke sekumpulan standar pemformatan
yang mengharuskan Anda menyembunyikan nilai nol. Ada beberapa cara untuk menampilkan
atau menyembunyikan nilai nol.
Terkadang Anda mungkin tidak
menginginkan nilai nol (0) tampil pada lembar kerja Anda, terkadang Anda perlu
membuatnya terlihat. Terdapat beberapa cara untuk membuat nilai nol muncul atau
tersembunyi, baik jika Anda memformat standar atau preferensi.
Menyembunyikan atau menampilkan
semua nilai nol di lembar kerja
1. Klik File > Opsi > Tingkat
Lanjut.
2. Di bawah Tampilkan
opsi untuk lembar kerja ini, pilih lembar kerja, lalu lakukan salah satu
hal berikut:
o
Untuk menampilkan nilai nol (0) dalam sel, pilih kotak centang Perlihatkan
nol dalam sel yang memiliki nilai nol.
o
Untuk menampilkan nilai nol (0) sebagai sel kosong, kosongkan kotak
centang Perlihatkan nol dalam sel yang memiliki nilai nol.
Menyembunyikan nilai nol dalam
sel yang dipilih
Langkah ini menyembunyikan nilai nol dalam sel yang dipilih dengan
menggunakan format angka. Nilai yang disembunyikan hanya muncul di bilah rumus
dan tidak dicetak. Jika nilai dalam salah satu sel ini berubah ke nilai bukan
nol, nilai akan ditampilkan dalam sel, dan format nilai akan sama dengan format
angka umum.
1. Pilih sel yang berisi
nilai nol (0) yang ingin Anda sembunyikan.
2. Anda dapat
menekan Ctrl+1, atau pada tab Beranda, klik Format > Format
Sel.
3. Klik Angka
> Kustom.
4. Di kotak Tipe,
ketikkan 0;;;@, lalu klik OK.
Untuk menampilkan nilai yang
disembunyikan:
1. Pilih sel dengan nol
yang disembunyikan.
2. Anda dapat
menekan Ctrl+1, atau di tab Beranda, klik Format
> Format Sel.
3. Klik Angka
> Umum untuk menerapkan format angka default, lalu klik OK.
Menyembunyikan nilai nol yang
dikembalikan oleh rumus
1. Memilih sel yang
berisi nilai nol (0).
2. Di tab Beranda,
klik panah di samping Pemformatan Bersyarat > Aturan Penyorotan Sel
Sama Dengan.
3. Dalam kotak sebelah
kiri, ketikkan 0.
4. Di kotak sebelah
kanan, pilih Format Kustom.
5. Dalam kotak Format
Sel, klik tab Font.
6. Dalam kotak Warna,
pilih putih, lalu klik OK.
Menampilkan nol sebagai kosong
atau tanda hubung
Gunakan Fungsi IF untuk
melakukan hal ini.
Gunakan rumus seperti ini untuk mengembalikan sel kosong ketika nilainya
nol:
=IF(A2-A3=0,””,A2-A3)
Inilah cara membaca rumusnya. Jika 0 adalah hasil dari (A2-A3), jangan
tampilkan 0, namun tampilkan kosong (ditunjukkan dengan tanda kutip ganda “”).
Jika tidak benar, tampilkan hasil A2-A3. Jika Anda tidak ingin sel kosong namun
ingin menampilkan sesuatu selain 0, letakkan tanda hubung “-“ atau karakter
lain di antara tanda kutip ganda.
Menyembunyikan nilai nol dalam
laporan PivotTable
1. Klik laporan
PivotTable.
2. Pada tab Analisis,
dalam grup PivotTable, klik tanda panah di samping Opsi,
lalu klik Opsi.
3. Klik tab Tata
Letak & Format, lalu lakukan salah satu atau beberapa hal berikut:
o Mengganti tampilan kesalahan
Pilih kotak centang Untuk nilai kesalahan, perlihatkan di
bawah Format. Dalam kotak, ketikkan nilai yang ingin Anda tampilkan
sebagai ganti kesalahan. Untuk menampilkan kesalahan sebagai sel kosong, hapus
setiap karakter dalam kotak.
o Mengubah tampilan sel kosong
Pilih kotak
centang Untuk sel kosong, perlihatkan. Dalam kotak, ketikkan nilai
yang ingin Anda tampilkan di sel kosong. Untuk menampilkan sel kosong, hapus
setiap karakter dalam kotak. Untuk menampilkan nol, kosongkan kotak centang.
Sumber : https://support.office.com/id-id/article/menampilkan-atau-menyembunyikan-nilai-nol-3ec7a433-46b8-4516-8085-a00e9e476b03
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
hanaqyen. Diberdayakan oleh Blogger.
Motivasi
Focus - Wishes - Trying - Praying